Thursday, 31 January 2013

Mail Server Debian Squeeze

Pada postingan kali ini Anak Wadung akan share tentang Instalasi dan Konfigurasi Mail Server Debian. Mail Server ialah suatu layanan server yang digunakan untuk bertukar data berupa email pada user lain lewat layanan email yang ada pada server. Program Mail Server di Debian ini ada dua paket, yaitu Dovecot dan Postfix. Namun, pada postingan kali ini akan dishare bagi yang Sebelum masuk ke tutorial ini kawan-kawan harus lihat postingan berikut untuk memperlancar aktivitas instalasi Mail Sever di Debian. Berikut ini tutorial untuk menginstall dan konfigurasi Mail server Debian :

1.   Loginlah sebagai root ( jika mengikuti konfigurasi sebelumnya tidak perlu login lagi karena posisi sebelumnya sudah di root, namun jika belum loginlah sebagai root )
2.  Masukkan DVD Debian 6 Disc 2 ( dua ) pada Optical Drive yang tersedia
3.  Lakukan mounting DVD Debian 6 Disc 2 ( dua ) dengan mengetikkan
apt-cdrom add dan tunggu proses mounting 

4.  Install paket mail server dengan perintah apt-get install postfix courier-imap courier-pop squirrelmail

Thursday, 24 January 2013

Topologi Jaringan Komputer

Pada posting kali ini Anak Wadung akan share tentang Topologi Jaringan dan kekurangan maupun kelebihannya……mari disimak. Topologi ialah susunan tata letak perangkat pada jaringan komputer atau bisa dikatakan suatu arsitektur jaringan komputer. Dalam pengaplikasiannya, orang sering menggunakan topologi jaringan ini untuk berbagai macam tujuan, seperti : sharing data, memberikan layanan ( service ) dari server pada clientnya, dll. Setiap topologi ini, memiliki kekurangan maupun kelebihan. Berikut ini jenis topologi jaringan beserta kelebihan dan kekurangannya :

  1.    Topologi Bus
 Topologi bus ialah topologi/susunan yang modelnya hampir sama dengan bus. Pada topologi ini, memerlukan beberapa bahan khusus yaitu : memerlukan setidak-tidaknya perangkat komputer, Kabel coaxial, konektor T-BNC, Terminator untuk menutup ujung topologi. Berikut gambaran topologi jaringan Star

Kelebihan :
·    Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
·     Hemat kabel dari pada topologi star karena butuh 1 kabel utama.
·    Layout kabel sederhana.

Wednesday, 23 January 2013

Setting DHCP Debian Squeeze

Pada posting kali ini Anak Wadung akan share tentang cara konfigurasi DHCP ( Dynamic Host Client Protocol ) pada Debian Squeeze. DHCP ( Dynamic Host Client Protocol ) ialah suatu program layanan server dimana dia dapat membagikan IP pada client-nya dalam jaringan, sehingga client tidak perlu menyetting IP ketika ia masuk pada jaringan tersebtu. DHCP ini merupakan layanan yang wajib diinstallkan pada server berbasis luas karena akan sangat membantu ketika user ingin masuk kedalam jaringannya, sehingga akan mempermudah user untuk masuk ke jaringan. sebelum masuk ke DHCP Server pastikan server sudah memiliki DNS, jika belum bisa dilihat disini tutorial pembuatan DNS Berikut ini ialah cara membuat layanan DHCP Server pada Debian 6

1.  Loginlah sebagai root ( jika mengikuti konfigurasi sebelumnya tidak perlu login lagi karena posisi sebelumnya sudah di root, namun jika belum loginlah sebagai root )
2.  Masukkan DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) pada Optical Drive yang tersedia
3.  Lakukan mounting DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) dengan mengetikkan apt-cdrom add dan tunggu proses mounting

4.  Install paket DHCP server di debian ini dengan perintah apt-get install dhcp3-server

5.  Tekan Y untuk melanjutkan instalasi


6.  Backup file konfigurasi dhcpd.conf dengan perintah cp /etc/dhcp/dhcpd.conf /etc/dhcp/dhcpd.conf.backup

7.  Buka file dhcpd.conf dengan perintah pico /etc/dhcp/dhcpd.conf

8.   Cari kata A Slightly dengan menekan tombol Ctrl + W

9.  Edit pada bagian berikut

Keterangan :
1.     Subnet dan netmask jaringan yang dihimpun server
2.     Range IP yang diberikan pada client
3.     IP dari domain server
4.     Nama domain dari DNS server
5.     Gateway dari DHCP yang diberikan pada client 
6.     Broadcast dari IP DHCP yang diberikan pada client
7.     Detik minimal peminjaman IP
8.     Waktu maksimail peminjaman IP


10. Simpan jika sudah diedit

11. Buka file default.conf untuk mengonfigurasi NIC mana yang akan mengeluarkan paket DHCP dengan perintah pico /etc/default/isc-dhcp-server

12. Edit dengan cara menuliskan NIC yang akan memberikan paket DHCP ke client pada bagian berikut

13. Simpan file tersebut

14. Restart paket dhcp diclient dengan perintah /etc/init.d/isc-dhcp-server restart

15. Cek diclient untuk mengaktifkan IP secara otomatis

16. Jika IP diterima sesuai dengan konfigurasi maka settingan berhasil dan siap digunakan

Tuesday, 22 January 2013

Instal dan Konfigurasi DNS Debian Squeeze

Pada Postingan Anak Wadung akan share tentang cara install dan konfigurasi DNS pada Debian Squeeze. Sebelum menginstall DNS ada kalanya sobat melihat post tentang cara setting IP pada Debian untuk memuluskan langkah kerja pembuatan DNS ini. Fungsi dari DNS ( Domain Name System )   ini ialah mengubah/menerjemahkan alamat IP dari server menjadi sebuah domain ( nama ) yang digunakan untuk mempermudah penghafalan sebuah alamat. Misal suatu server memiliki IP 192.168.1.1 dan kita ingin merubahnya menjadi sebuah nama anakwadung.com untuk mempermudah penghafalannya. Berikut cara install dan konfigurasi DNS di Debian Squeeze :

1.  Loginlah sebagai root ( jika mengikuti konfigurasi sebelumnya tidak perlu login lagi karena posisi sebelumnya sudah di root, namun jika belum loginlah sebagai root )
2.   Masukkan DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) pada Optical Drive yang tersedia
3.   Lakukan mounting DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) dengan mengetikkan
apt-cdrom add dan tunggu proses mounting 

4.  Lakukan instalasi bind9 dengan mengetikkan apt-get install bind9 


Install FTP Server Debian Squeeze

FTP ialah suatu protokol jaringan yang berguna untuk saling bertukar data dalam jaringan. FTP ini sama halnya dengan sharing file seperti biasa seperti lewat samba  ( seperti yang dibahas pada tutorial sebelumnya ). Namun bedanya transfer ini bisa dilakukan lewat windows explorer dan program file transfer ( FiIezilla ). Paket installer FTP Server ini ada 2 macam, yaitumemakai program vstpd dan proftpd, namun pada tutorial kali ini akan dijelaskan tutorial install dan konfigurasi memakai proftpd.  Sebelum memulai instal dan konfigurasi FTP Server ini perlu cek posting berikut agar tidak terjadi kesalahan pada saat instalasi FTP Server ini .Berikut ini ialah cara membuat suatu program FTP Server pada Debian 6

1. Loginlah sebagai root ( jika mengikuti konfigurasi sebelumnya tidak perlu login lagi karena posisi sebelumnya sudah di root, namun jika belum loginlah sebagai root )
2.   Masukkan DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) pada Optical Drive yang tersedia
3.   Lakukan mounting DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) dengan mengetikkan apt-cdrom add dan tunggu proses mounting

4.  Install paket FTP server dengan perintah apt-get install proftpd

5.  Pilih standalone pada kotak dialog ProFTPd Configuation


6.  Buat direktori ftp di folder home . Gunakan perintah mkdir /home/share-ftp


7.  Ganti atribut direktori share-ftpdengan perintah chmod 777 /home/share-ftp


8.  Buat file bernama cek_share.txt untuk diisikan ke folder share-ftp tadi. Gunakan perintah pico /home/share-ftp/cek_share.txt


9.  Edit isi file tersebut misal seperti berikut


10. Simpan konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl + x. lalu tekan Y untuk menyimpannya


11. Ganti atribut file tadi dengan perintah chmod 777 /home/share-ftp/cek_share.txt

12. Buat user dengan cara mengetikkan useradd –d / home/share-ftp/ userftp

·   Perintah diatas berarti pada server Debian ini ditambahkan user FTP Server dengan nama user “userftp”. Jika user tersebut login ke FTP Server maka user tersebut akan diarahkan pada direktori share-ftp yang terletak pada direktori /home


13. Buat password user userftp dengan cara mengetikkan passwd userftp

14. Restart paket proftpd dengan cara mengetikkan /etc/init.d/proftpd restart

15.  Coba di browser client dengan cara mengetikkan ftp://anakwadung.com

16. Login dengan user yang dibuat tadi

17. Akan muncul tampilan berikut

18. Ujicoba dengan software FTP untuk meyakinkan bahwa FTP Server berjalan. Misal memakai software FileZilla
19. Download software tersebut dan install ke komputer, login dengan user yang dibuat tadi

20.  Setelah sukses untuk masuk ke server, coba download file cek_share tadi. Jika sukses maka transfer file bisa

21. Setelah mencoba download file sekarang coba upload file ke folder share-ftp, pilih file yang akan diupload. Dan drag ke folder share-ftp untuk menguploadnya

22.  Jika sukses maka konfigurasi FTP telah selesai dan FTP Server siap digunakan

Monday, 21 January 2013

Install Web Server Debian Squeeze


Pada posting kali ini Anak Wadung akan membeberkan tutorial Instalasi Web Server di  Debian Squeeze ( Debian 6 ). Sebelum masuk ke Web Server Debian Squeeze, kalian harus bisa setting IP Addressdi debian. Jika belum bisa lihat disini mengenai setting IP Address Debian Squeeze. Untuk setting web server  ini tidak perlu muluk-muluk, hanya perlu sediakan 1 set PC debian dan DVD Debian Disc pertama, nama paket dari Web Server ini ialah apache2 dan php5 ( agar web tersebut support tampilan *.html dan *.php ). Berikut ini tutorial singkat instalasi Web Server Debian Squeeze 

1. Masukkan DVD Debian Dics 1 ( pertama ) pada DVD Drive
2. Lakukan mounting DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) dengan mengetikkan apt-cdrom add dan tunggu proses mounting


3. Lakukan instalasi apache2 dan php5 dengan mengetikkan apt-get install apache2 php5  

4. Tekan Y untuk melanjutkan proses instalasi

5. Hubungkan client dengan server lewat eth0 pada server dengan IP Address client tersetting IP 192.168.1.2/24

6. Cek dibrowser client dengan menuju alamat http://192.168.1.1/ sehingga muncul tampilan seperti berikut

7. Jika muncul tampilan tersebut maka Web Server telah berjalan pada server kita
8. Coba edit tampilan web tersebut dengan mengetikkan perintah pico /var/www/index.html 

9. Edit isi file tersebut memakai bahasa HTML. Misal seperti berikut
   
10. Simpan konfigurasi tersebut dengan menekan tombol Ctrl + X kemudian Y dan Enter

11. Untuk mengecek apakah server juga sudah bisa membaca script *.php, coba cek dengan membuat file *.php pada server tersebut. Ketikkan perintah pico /var/www/info.php

12. Edit seperti berikut

13. Simpan konfigurasi tersebut dengan menekan tombol Ctrl + X kemudian Y dan Enter

14. Restart paket web server dengan perintah /etc/init.d/apache2 restart 

15. Cek dibrowser client dengan menuju alamat http://192.168.1.1/  lagi. Maka akan muncul tampilan seperti berikut

16. Cek lagi dibrowser client dengan menuju alamat http://192.168.1.1/info.php  untuk mengecek apakah server tersebut dapat menjalankan script *.php

17. Jika muncul seperti kedua gambar tersebut maka web server telah berjalan