Pada Postingan Anak Wadung akan share tentang cara install dan konfigurasi DNS pada Debian Squeeze. Sebelum menginstall DNS ada kalanya sobat melihat post tentang cara setting IP pada Debian untuk memuluskan langkah kerja pembuatan DNS ini. Fungsi dari DNS ( Domain Name System ) ini ialah mengubah/menerjemahkan alamat IP dari server menjadi sebuah domain ( nama ) yang digunakan untuk mempermudah penghafalan sebuah alamat. Misal suatu server memiliki IP 192.168.1.1 dan kita ingin merubahnya menjadi sebuah nama anakwadung.com untuk mempermudah penghafalannya. Berikut cara install dan konfigurasi DNS di Debian Squeeze :
1. Loginlah sebagai root ( jika mengikuti konfigurasi
sebelumnya tidak perlu login lagi karena posisi sebelumnya sudah di root, namun
jika belum loginlah sebagai root )
2. Masukkan DVD Debian 6 Disc 1 (
pertama ) pada Optical Drive yang tersedia
3. Lakukan mounting DVD Debian 6 Disc 1
( pertama ) dengan mengetikkan
apt-cdrom add dan
tunggu proses mounting
4. Lakukan instalasi bind9 dengan
mengetikkan apt-get install bind9
5. Tekan Y untuk melanjutkan proses instalasi
6. Sebelum melakukan konfigurasi file DNS lakukan backup pada file named.conf.defaut-zones dengan cara mengetikkan perintah cp /etc/bind/named.conf.default-zones /etc/bind/named.conf.default-zones.backup
7. Copy file db.local dengan perintah cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.local.backup
8. Copy file db.local dengan perintah cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.127.backup
5. Tekan Y untuk melanjutkan proses instalasi
6. Sebelum melakukan konfigurasi file DNS lakukan backup pada file named.conf.defaut-zones dengan cara mengetikkan perintah cp /etc/bind/named.conf.default-zones /etc/bind/named.conf.default-zones.backup
7. Copy file db.local dengan perintah cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.local.backup
8. Copy file db.local dengan perintah cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.127.backup
9. Buka file named.conf.defaut-zones
dengan cara mengetikkan perintah pico /etc/bind/named.conf.default-zones
10. Tambahkan
script berikut pada baris paling akhir untuk membuat nama domain dan tranlasi
alamat IP domain tersebut
· Kata
“zone “anakwadung.com” {” ialah nama
dari zona domain yang dibuat. Contoh pada tutorial ini nama domainnya ialah
anakwadung.com
· Kata
“type master;” ialah keterangan
bahwa nama domain ini berupa DNS bertipe DNS master
· Kata “file
/etc/bind/db.local.backup” ;” ialah perintah untuk meletakkan file
konfigurasi utama ini pada file db.local.backup
· Kata
“zone “1.168.192.in-addr.arpa” {”
ialah definisi IP dari domain yang dibuat ( domain anakwadung.com ). IP ini merupakan IP Address dari
server. Format penulisan zona ini
diikuti 3 oktet pertama IP Address
server yang ditulis secara terbalik. Misalkan
server ini memiliki IP Address 192.168.2.1, maka format
penulisannya ialah 2.168.192
· Kata
“type master;” ialah keterangan
bahwa nama domain ini berupa DNS bertipe DNS master
· Kata “file
/etc/bind/db.127.backup” ;” ialah perintah untuk meletakkan file konfigurasi IP
reverse pada file db.127.backup
11. Simpan konfigurasi dengan menekan
tombol Ctrl + X kemudian Y dan Enter
12. Buka
file rujukan domain utama yaitu file db.local.backup dengan mengetikkan
perintah pico /etc/bind/db.local.backup
13. Edit isi file
tersebut seperti berikut
· Kata
“anakwadung.com” ialah nama domain utama yang dibuat pada server
ini ( yang menerjemahkan IP Address 192.168.1.1 )
· Kata
“www, ftp,mail” ialah kata tambahan
yang menjadi sub domain dari domain utama anakwadung.com. Misal nama sub domain
dari suatu domain diatas ialah www.anakwadung.com. Hal ini berbeda
dengan hanya memakai domain utama yang memiliki nama anakwadung.com.
· Kata
“192.168.1.1” ialah alamat IP yang akan
diterjemahkan oleh DNS Server menjadi alamat anakwadung.com
14. Simpan konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl + X kemudian Y dan Enter
15. Buka file rujukan reverse
yaitu file db.127.backup dengan perintah pico /etc/bind/db.127.backup
16. Edit
isi file tersebut seperti berikut
· Kata
“anakwadung.com” ialah nama domain utama yang dibuat pada server
Debian ini ( yang menerjemahkan IP Address 192.168.1.1 )
· Angka
“1” ialah oktet terakhir alamat IP yang didefinisikan untuk DNS Server.
Karena IP yang didefinisikan pada DNS ini ialah IP 192.168.1.1 maka oktet
terakhir IP ini ialah angka 1. Jadi, angka inilah yang ditaruh pada konfigurasi
file db.127.backup ini
· Kata
“www.anakwadung.com” ialah kata lengkap
dari sub domain yang dibuat berdasarkan file yang dikonfigurasi sebelumnya (
db.local.backup )
17. Simpan konfigurasi tersebut
18. Buka
file resolv.conf untuk menuliskan IP domain utama ( nameserver ) dengan
perintah pico /etc/resolv.conf
19. Tulis kata seperti berikut
18. Simpan konfigurasi tersebut
19. Restart
paket bind lagi dengan perintah /etc/init.d/bind9
restart
20. Untuk
memastikan tidak ada error ketikkan perintah berikut untuk melihat status DNS nslookup anakwadung.com
21. ketikkan perintah nslookup 192.168.1.1 untuk mengecek reverse DNS yang telah dibuat
22. Konfigurasi telah selesai
No comments:
Post a Comment