Tuesday 22 January 2013

Instal dan Konfigurasi DNS Debian Squeeze

Pada Postingan Anak Wadung akan share tentang cara install dan konfigurasi DNS pada Debian Squeeze. Sebelum menginstall DNS ada kalanya sobat melihat post tentang cara setting IP pada Debian untuk memuluskan langkah kerja pembuatan DNS ini. Fungsi dari DNS ( Domain Name System )   ini ialah mengubah/menerjemahkan alamat IP dari server menjadi sebuah domain ( nama ) yang digunakan untuk mempermudah penghafalan sebuah alamat. Misal suatu server memiliki IP 192.168.1.1 dan kita ingin merubahnya menjadi sebuah nama anakwadung.com untuk mempermudah penghafalannya. Berikut cara install dan konfigurasi DNS di Debian Squeeze :

1.  Loginlah sebagai root ( jika mengikuti konfigurasi sebelumnya tidak perlu login lagi karena posisi sebelumnya sudah di root, namun jika belum loginlah sebagai root )
2.   Masukkan DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) pada Optical Drive yang tersedia
3.   Lakukan mounting DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) dengan mengetikkan
apt-cdrom add dan tunggu proses mounting 

4.  Lakukan instalasi bind9 dengan mengetikkan apt-get install bind9 


5.  Tekan Y untuk melanjutkan proses instalasi

6.  Sebelum melakukan konfigurasi file DNS lakukan backup pada file named.conf.defaut-zones dengan cara mengetikkan perintah cp /etc/bind/named.conf.default-zones /etc/bind/named.conf.default-zones.backup

7.  Copy file db.local dengan perintah cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.local.backup 

8.  Copy file db.local dengan perintah cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.127.backup


9. Buka file named.conf.defaut-zones dengan cara mengetikkan perintah pico /etc/bind/named.conf.default-zones

10. Tambahkan script berikut pada baris paling akhir untuk membuat nama domain dan tranlasi alamat IP domain tersebut

·   Kata “zone “anakwadung.com” {” ialah nama dari zona domain yang dibuat. Contoh pada tutorial ini nama domainnya ialah anakwadung.com
·  Kata “type master;” ialah keterangan bahwa nama domain ini berupa DNS bertipe DNS master
·  Kata “file /etc/bind/db.local.backup” ;” ialah perintah untuk meletakkan file konfigurasi utama ini pada file db.local.backup
·   Kata “zone “1.168.192.in-addr.arpa” {” ialah definisi IP dari domain yang dibuat ( domain anakwadung.com ). IP ini merupakan IP Address dari server. Format penulisan zona ini diikuti 3 oktet pertama IP Address server yang ditulis secara terbalik. Misalkan server ini memiliki IP Address 192.168.2.1, maka format penulisannya ialah 2.168.192
·  Kata “type master;” ialah keterangan bahwa nama domain ini berupa DNS bertipe DNS master
· Kata “file /etc/bind/db.127.backup” ;” ialah perintah untuk meletakkan file konfigurasi IP reverse pada file db.127.backup


11. Simpan konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl + X kemudian Y dan Enter

12. Buka file rujukan domain utama yaitu file db.local.backup dengan mengetikkan perintah pico /etc/bind/db.local.backup

13. Edit isi file tersebut seperti berikut

·  Kata “anakwadung.com” ialah nama domain utama yang dibuat pada server ini ( yang menerjemahkan IP Address 192.168.1.1 )
·   Kata “www, ftp,mail” ialah kata tambahan yang menjadi sub domain dari domain utama anakwadung.com. Misal nama sub domain dari suatu domain diatas ialah www.anakwadung.com. Hal ini berbeda dengan hanya memakai domain utama yang memiliki nama anakwadung.com.
·  Kata “192.168.1.1” ialah alamat IP yang akan diterjemahkan oleh DNS Server menjadi alamat anakwadung.com 


14. Simpan konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl + X kemudian Y dan Enter

15. Buka file rujukan reverse yaitu file db.127.backup dengan perintah pico /etc/bind/db.127.backup  

16.  Edit isi file tersebut seperti berikut

·     Kata “anakwadung.com” ialah nama domain utama yang dibuat pada server Debian  ini  ( yang menerjemahkan IP Address 192.168.1.1 )
·   Angka “1” ialah oktet terakhir alamat IP yang didefinisikan untuk DNS Server. Karena IP yang didefinisikan pada DNS ini ialah IP 192.168.1.1 maka oktet terakhir IP ini ialah angka 1. Jadi, angka inilah yang ditaruh pada konfigurasi file db.127.backup ini
·   Kata “www.anakwadung.com” ialah kata lengkap dari sub domain yang dibuat berdasarkan file yang dikonfigurasi sebelumnya ( db.local.backup )


17. Simpan konfigurasi tersebut

18. Buka file resolv.conf untuk menuliskan IP domain utama ( nameserver ) dengan perintah pico /etc/resolv.conf

19. Tulis kata seperti berikut

18. Simpan konfigurasi tersebut

19. Restart paket bind lagi dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart

20. Untuk memastikan tidak ada error ketikkan perintah berikut untuk melihat status DNS nslookup anakwadung.com

21. ketikkan perintah nslookup 192.168.1.1 untuk mengecek reverse DNS yang telah dibuat

22. Konfigurasi telah selesai





No comments: