1. Pengertian
Harddisk adalah media
penyimpan data ( storage ) dalam komputer. Harddisk ini terdiri dari
dua kata, yaitu kata hard dan disk. Kata
hard berarti keras dan disk berarti piringan. Dalam artian lain harddisk ialah piringan yang keras sebagai
tempat penyimpanan data. Banyak orang keliru dalam penyebutan sebuah
komponen, yaitu misalkan kita menyebutkan sebuah harddisk. Dalam pengertiannya
harddisk ini hanya merupakan piringannya saja, tidak termasuk case, actuator,
slider, dll. Jadi, harddisk yang
kita maksud hanyalah piringannya saja. Seandainya kita ingin menyebutkan
harddisk dengan tambahan case, actuator, slider, dan yang lainnya, kita
menyebutnya dengan kata Harddisk Drive (
HDD ).
Kita mungkin sudah mengetahui bahwa macam-macam dari storage banyak
sekali, misalkan saja harddisk,
flashdisk, disket, Floppy Disk Drive ( FDD ), CD/DVD, dll. Namun dari beberapa
macam tersebut penyebutan storage sangat lebih identik pada harddisk dikarenakan harddisk ini merupakan media
penyimpanan data yang diutamakan (
tempat Sistem Operasi dan data ).
Banyak orang menyebutkan sebuah memory utama dalam komputer disebut
dengan kata RAM, padahal harddisk ini
juga merupakan RAM ( Random Access
Memory ) karena cara penyimpanan
harddisk juga secara acak ( tidak
urut ). Maka dari itu, jika kita menyebutkan kata RAM akan kurang tepat
karena akan menimbulkan kalimat rancu dengan harddisk. Jadi, jika kita menyebutkan
memory RAM itu sebaiknya menyebutnya dengan kata Memory Utama.
2. Bagian-bagian Harddisk Drive
Harddsik ini memiliki bagian-bagian yang banyak untuk membuat harddisk
ini bisa bekerja secara normal, bagian-bagian harddisk bisa dilihat seperti
gambar berikut :
Setiap bagian tersebut memiliki fungsi-fungsi yang berbeda, yaitu :
•
Platter, piringan yang
sangat datar sebagai tempat untuk menyimpan data
•
Spindle, merupakan
pemutar dari platter
•
Slider head, merupakan
pembaca dari harddisk
•
Actuator, merupakan
penggerak dari slider agar bisa membaca isi harddisk
•
Actuator Axis, merupakan
poros sebuah head arm
•
Actuator Arm, merupakan
bagian lengan cari head arm
Secara umum sebuah harddisk terdiri dari beberapa macam bagian seperti
diatas, namun untuk lebih jelasnya kita dapat mengambil contoh beberapa bagian
harddisk, yaitu :
a. Bagian platter
Platter merupakan piringan keras yang data untuk
menyimpan data. Berikut ini gambar mengenai platter pada Harddisk Drive
Gambar tersebut dapat disimulasikan seperti
gambar berikut
Platter ini akan berputar dengan cepat dengan
satuan RPM ( Rotary Per Minute ) /
banyak putarannya setiap menit. Misalkan suatu harddisk tertera 7200 RPM,
artinya harddisk tersebut akan berputar 7200 kali setiap menit atau setara 120
putaran perdetiknya. Faktor inilah yang membuat mengapa suatu harddisk
memerlukan kipas sebagai pendinginnya. Artinya semakin tinggi kecepatan rotasi harddisk tersebut akan semakin cepat
panas dan memerlukan kipas sebagai pendiginnya.
Dalam gambar ilustrasi platter diatas kita dapat
kita lihat bahwa sebuah platter terdiri dari beberapa bagian.
•
Parking area
ialah tempat head dalam harddisk drive saat posisi mati.
•
Cylinder /
track ialah tempat penyimpanan data dalam harddisk yang berupa lingkaran yang
kemudian akan dibaca / tulis oleh sebuah head. Track tersebut terdiri dari
beberapa sector. Untuk penomorannya suatu track perhitungannya dimulai dari cylinder 0 yang terletak
dibagian terluar suatu cylinder. Atau dapat digambarkan seperti gambar berikut
Sector adalah bagian kecil
dari track yang digunakan untuk menyimpan data. Atau dengan kata lain
sectorlah tempat penyimpanan dalam harddisk. Jika digambarkan sebuah sector
bisa berwujud seperti ini
Pada
gambar diatas fungsinya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Head Sector digunakan untuk memberi
penomoran pada Sector suatu track, Logical Sector ialah tempat menyimpan data
pada sector tersebut, Keterangan Sector ialah bagian untuk memberi keterangan
mengenai isi dari logical sector yang
nantinya akan dibaca oleh suatu head.
Data suatu sector pada harddisk tidak akan
hilang jika data tersebut tidak ditindih oleh data yang lainnya. Maka dari itu
seandainya kita memformat suatu harddisk sebenarnya isi dari harddisk tidaklah
hilang, melainkan hanya diganti keterangannya misalkan sebelum format keterangannya adalah isi, tetapi setelah diformat
keterangannya diganti menjadi kosong. Sehingga head akan membaca bahwa
sector tersebut tak ada isinya ( kosong ), tetapi sebenarnya isi dari sector
tersebut masih ada. Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnya
proses format ialah proses untuk
mengubah keterangan dari suatu sector dari isi menjadi kosong.
Ukuran pada setiap sector ini berbeda-beda pada
setiap harddisk, namun pada umumnya ukuran
sebuah sector ialah 512 KB. Untuk penomorannya suatu sector djuga dimulai
dari angka 0 atau yang pertama ialah sector 0. Sebagai contoh, misalkan 1
cylinder memiliki 63 sector sehingga cylinder tersebut dimulai dari sector 0
sampai sector 62, pada cylinder 2 dimulai dari sector 63 sampai sector
125, pada cylinder 3 dimulai dari sector
126 sampai sector 188, dan seterusnya. Atau bisa digambarkan seperti gambar
berikut
b. Bagian head
Head ini
merupakan bagian harddisk yang digunakan untuk membaca keterangan mengenai
sector dan menulis data pada sector. Pada harddisk
jaman sekarang, HDD memiliki banyak head dari pada jaman dulu. Pada jaman dulu
suatu head memiliki 1 buah mata baca ( bagian untuk membaca dan menulis data
pada head ), namun pada jaman sekarang suatu head dapat memiliki 4 atau lebih
mata baca atau disebut dengan cluster
head ( kumpulan head ). Misalkan pada jaman dulu suatu platter diapit oleh
2 buah head pada sisi atas dan bawahnya dengan 1 mata baca sehingga hanya dapat
membaca 1 cylinder setiap kali berputar. Namun, jika jaman sekarang suatu
platter dapat diapit oleh 2 head yang bisa mencapai 4 mata baca setiap headnya.
Sehingga head pada jaman sekarang dapat membaca 4 cylinder sekaligus setiap
putarannya. Misalkan dapat dianalogikan seperti gambar berikut
3. Kapasitas Harddisk Drive
Kapasitas Harddisk Drive ialah kemampuan suatu
harddisk untuk menyimpan data. Kapasitas
harddisk saat ini dilambangkan dengani satuan GB ( Giga Byte ). Untuk menghitung kapasitas harddisk kita harus mengalikan
jumlah cylinder, dengan jumlah head, dengan jumlah sector dan juga dengan
jumlah kapasitas setiap sectornya. Atau
dengan kata lain bisa digunakan rumus berikut
Misalkan pada suatu harddisk tertera jumlah
cylindernya 100.000, jumlah headnya 16, jumlah sectornya 63 dan kapasitas
persectornya ialah 512 KB. Dari data ini dapat dihitung bahwa kapasitas
harddisk tersebut ialah :
Kapasitas
Harddisk = Cylinder x Head x
Sector x 512 KB
=
100.000 x 16 x 63 x 512 KB
=
51.609.600.000 KB
=
51,6 GB
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas asli
dari harddisk tersebut ialah 51,6 GB
10.4 Pembagian Cylinder dan Cara kerja Harddisk Drive
a. Pembagian Sector
Pada harddisk
drive ini dibagi menjadi beberapa bagian yang digunakan untuk menyimpan data
secara keseluruhan pada sector-sectornya. Pembagian pada harddisk persector ini
berlaku secara keseluruhan dan dapat digolongkan menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Boot Sector, ialah sector yang pertama kali
diakses oleh head yang menunjukkan identitas suatu harddisk, dan boot sector
ini teletak pada sector 0. Misalkan harddisk tersebut berkapasitas 20 GB,
memiliki 4 head, 1.000.000 sector, dll. Jadi dapat disimpulkan bahwa Boot
Sector inilah yang menjadi inti suatu identitas harddisk dan menjadi poros
utama saat dihidupkannya suatu harddisk. Selain itu, suatu harddisk tidak akan berjalan jika Boot Sector pada harddisk
tersebut hilang.
2. FAT ( File Alocation Table ), ialah sector yang
menjadi tempat daftar isi mengenai keseluruhan isi file dalam harddisk. Misalkan isi
dari FAT ini ialah “ bahwa harddisk ini memiliki file harddisk.docx yang
disimpan pada sector 1 dan 16 ”. FAT ini
menempati sector 1 – sector yang
menjadi daftar isi dari harddisk. Misalkan FAT dari sebuah harddisk ini
antara sector 1-100, berarti jumlah daftar isi yang ada dalam harddisk tersebut
menempati sector tersebut. Sama halnya dengan Boot Sector, jika suatu harddisk tidak memiliki FAT maka
harddisk tersebut tidak akan bisa digunakan
3. Root Directory, ialah daftar direktori utama
tempat tersimpannya beberapa sub direktori. Dalam
hal ini bisa dikatakan bahwa harddisk tersebut memiliki 1 direktori utama yang
akan menjadi tempat beberapa sub direktori, sub sub direktori, sub sub sub
direktori, dst. Root Directory ini menempati sector setelah sector terakhir
yang ditempati FAT sampai batas yang tidak ditentukan ( bergantung dari
kapasitas suatu harddisk ), misalkan menempati sector 101-500. Sama halnya
dengan Boot Sector dan FAT, jika suatu
harddisk tidak memiliki Root Directory maka harddisk tersebut tidak akan bisa
digunakan
4. Data Area, ialah sector yang menjadi tempat
tersimpannya data kita. Data Area ini menempati sector terakhir dari
Root Directory sampai sector terakhir dari harddisk tersebut. Misalkan sector
501-100.000. berbeda dengan Boot Sector,
FAT dan Root Directory, seandainya Data
Area ini hilang maka harddisk tersebut masih bisa digunakan.
b. Penyalaan Harddisk Drive
Saat harddisk pada posisi mati , head dalam
harddisk tersebut akan menempati parking area. Seandainya suatu harddisk ini
dihidupkan maka akan terjadi beberapa proses untuk bisa beroperasi, yaitu :
1. Seek Time, ialah waktu yang diperlukan suatu
head untuk menemukan cylinder 0.
2. Rotational Latency, ialah waktu yang diperlukan
suatu head untuk menemukan sector 0 ( Boot Sector ) pada harddisk.
Begitulah cara harddisk saat pertama kali
dihidupkan, beberapa tahapan tersebut bisa disebut dengan Access Time atau waktu yang diperlukan suatu harddisk untuk menemukan
sector 0.
10.5 Tahap- tahap pemakaian Harddisk drive
Pada zaman dulu
suatu harddisk baru bisa digunakan jika harddisk tersebut telah melalui 3 macam tahapan, yaitu Low Level
Format, Partition, dan High Level Format. Namun, pada jaman sekarang suatu
harddisk sudah dapat digunakan hanya dengan melakukan 2 tahapan saja yaitu
Partition dan High Level Format. hal ini dikarenakan proses Low Level Format
telah dilakukan oleh pihak pemroduksi harddisk tersebut. berikut ini merupakan
penjelasan tentang proses tersebut :
•
Low Level
Format, merupakan kegiatan untuk membuat track dan sector baru pada harddisk
tanpa memberi penomoran pada setiap sectornya. Kegiatan ini sangat bagus
seandainya suatu harddisk tersebut terkena virus dan sangat sulit dibasmi
walaupun kita sudah melakukan scan dan
instal ulang berkali-kali untuk menghilangkan virus tersebut. Hal ini
dikarenakan sector tempat virus tersebut
akan dihapus terlebih dahulu dan kemudian akan membuat track dan sector baru .
Sehingga virus yang menyerang sector tersebut akan hilang oleh proses
penghapusan track tadi dan akan dilakukan renovasi pada track yang membuat
track menjadi baru lagi.
•
Partition, merupakan
kegiatan untuk membagi kapasitas harddisk tersebut menjadi beberapa partisi /
bagian. Biasanya kegiatan ini terjadi pada saat kita membagi partisi ( bagian ) suatu
harddisk saat akan melakukan instalasi sebuah sistem operasi, misalkan membagi
partisi menjadi Local Disk C:, Local Disk D:, Local Disk E:, yang terjadi
seandainya kita melakukan instalasi sitem operasi seperti Windows.
•
High Level
Format, merupakan kegiatan lanjutan dari partisi untuk memberi penomoran pada
setiap sector yang dibuat pada saat proses Low Level Format tadi. kegiatan ini
terjadi pada saat kita menginstall suatu sistem operasi pada harddisk kita.
10.6 Teknologi pada harddisk
Selain bagian-bagian harddisk yang disebutkan diatas dan fungsinya, tahap-tahap
pemakaiannya, ternyata harddisk juga memiliki teknologi yang berguna untuk
menunjang kelangsungan kelayakannya saat digunakan. Yaitu ialah teknologi
S.M.A.R.T atau biasanya disebut SMART. SMART
ialah singkatan dari Self, Monitoring, Analysis & Reporting Technology,
yang artinya ialah suatu teknologi pada harddisk yang digunakan untuk menjaga,
memonitor, menganalisa dan memberi laporan terkait keadaan suatu harddisk
sehingga kejadian yang tidak diinginkan (
rusak, overheating, bad sector,dll ) bisa diminimalisir. SMART ini
dapat mendeteksi beberapa indikator ( bagian yang menjadi penyelidikan ) pada harddisk,
misalnya :
v
RPM ( Rotary
Per Minute ), meliputi apakah perputarannya masih stabil ataukah tidak
v
Temperatur, meliputi
apakah harddisk tersebut memiliki suhu yang masih normal ataukah tidak
v
Bad Sector, meliputi apakah
harddisk tersebut terkena bad sector ataupun tidak
v dll
Selain
banyaknya indikator yang
dimonitoring, ternyata teknologi SMART
ini akan berjalan jika syarat yang ditentukan oleh teknologi ini terpenuhi. Namun,
seandainya syarat yang ditentukan oleh
teknologi ini tidak lengkap maka teknologi ini tidak akan muncul. Berikut
ini syarat dimana teknologi SMART ini akan berjalan, yaitu :
v
Harddisk Drive
tersebut memiliki terknologi SMART
v
BIOS dari
motherboard yang digunakan mendukung terknologi SMART (diaktifkan ). Dalam hal ini
BIOS yang mendukung teknologi SMART ini settingnya harus di-enablekan untuk
bisa menjalankan teknologi SMART ini.
v Drivernya mendukung terknologi ini. Dalam hal ini
berupa sistem operasi yang digunakan
SMART ini laporannya
biasanya akan ditampilkan saat melakukan booting komputer ( disana akan tertera
bahwa kondisi harddisk tersebut masuk layak digunakan ataukah tidak ), lewat
software yang dapat mengidentifikasi SMART ini berjalan ( Software AIDA64,
SISoft Sandra, dll ), dan yang lainnya. Berikut ini contoh status SMART dari
sebuah harddisk lewat software AIDA64
No comments:
Post a Comment